Diduga Proyek Pelebaran Jalan Juntinyuat-Pondoh Layapan Tidak Sesuai Spesifikasi Teknis - Rednews.info

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Rabu, 08 Oktober 2025

Diduga Proyek Pelebaran Jalan Juntinyuat-Pondoh Layapan Tidak Sesuai Spesifikasi Teknis


Rednews.info, Indramayu -- Proyek Pelebaran jalan Kabupaten Indramayu dengan nama jalan Juntinyuat - Pondoh, tepatnya di jalan layapan desa Pondoh, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, diduga tidak sesuai dengan spesifikasi teknis (bestek).


Proyek pelebaran jalan Juntinyuat - Pondoh itu dari Pemerintah Daerah Kabupaten Indramayu melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Indramayu, dikerjakan oleh penyedia jasa CV. Dahlia Indah, yang menelan anggaran sebesar Rp.1.686.277.000 bersumber dana dari APBD Kabupaten Indramayu tahun 2025.


Dugaan penyimpangan tersebut bisa menjadi temuan bagi aparat penegak hukum. Kondisi seperti ini sering kali mengindikasikan bahwa proses konstruksi, termasuk pemadatan lapisan sirtu, tidak dilakukan dengan benar, yang menyebabkan kualitas jalan tidak memenuhi standar.


Terlihat dari pantauan awak media dilokasi proyek tersebit tidak dilakukan pemadatan yang sempurna. Dampak lapisan sirtu yang tidak dipadatkan akan menyebabkan permukaan jalan menjadi tidak rata, bergelombang, atau bahkan ambles di beberapa bagian. Jalan yang dibangun di atas pondasi tanah yang tidak stabil akan lebih cepat mengalami kerusakan seperti retak, berlubang, dan memerlukan perbaikan yang lebih sering.


Perihal proyek jalan itu sempat dikeluhkan oleh "IS" Pengguna jalan yang namanya minta disamarkan, mengatakan, saya kawatir dan takut mas..kalu nanti jalan ini sudah jadi, pasti banyak mobil dan motor melintas dijalan ini, termasuk saya, karena struktur bangunan jalan yang seperti ini." Keluhannya. 


Masih dengan "IS", tanah yang tidak padat pasti mudah tergerus oleh air dan angin, yang dapat merusak struktur jalan tersebut, karena di jalan layapan ini sudah langganan banjir setiap tahunnya.


"Risiko kecelakaan pasti ada karena permukaan jalan yang tidak stabil dan tidak rata dapat membahayakan pengguna jalan, terutama pengendara motor." Jelas IS. 


IS menjelaskan, dalam proses konstruksi jalan, pemadatan sirtu merupakan langkah vital untuk menciptakan pondasi yang kuat. Tanpa pemadatan yang benar, material sirtu akan menyisakan rongga udara yang membuat tanah di bawahnya tidak stabil dan mudah bergeser saat dilalui kendaraan.


Praktik konstruksi yang benar mengharuskan penggunaan mesin pemadat (seperti roller) untuk memastikan material sirtu memiliki kepadatan yang optimal, sehingga mampu menahan beban lalu lintas dalam jangka panjang.


"Memang mas..waktu itu saya lewat ke proyek pelebaran jalan tersebut dan saya lihat ada alat berat jenis slender (setum), tapi ternyata itu buat pemerataan batu saja, setum itu bukan buat pemadatan." Ujar IS dengan nada tinggi.


Saat tim media rednews.info berniat untuk menghubungi beberapa intansi dengan adanya keluhan dari pengguna jalan itu, namun dari pihak kontraktor CV. Dahlia Indah dan dinas PUPR malui Bidang Bina Marga, tim tersebut menemui hambatan informasi karena semuanya pilih bungkam. 


Sampai berita ini diterbitkan, belum satu pun dari pihak terkait yang mau memberikan komentar, tetapi akan terus berusaha untuk mendapatkan jawaban dari pihak terkait tentang dugaan tersebut.



Reporter: c.tisna

Editor     : c.tisna

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Responsive Ads Here